Pembesaran Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Di Kampung Lele
Kampung Lele merupakan suatu desa yang mayoritas penduduknya bekerja di bidang budidaya ikan lele dan pengolahan ikan lele. Dalam blog saya ini, saya akan memaparkan tentang kegiatan budidaya ikan lele yang dilakukan di Kampung Lele, yang saya lakukan pada akhir Februari hingga pertengahan bulan Juni. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
- Persiapan Kolam
Kolam yang digunakan di Kampung Lele, pada umumnya berukuran 4 x 15 m. dengan kedalaman mencapai 1,5 m. Pada bagian ujung kolam dibuat catching area atau tempat untuk memanen ikan pada saat panen. Struktur kolam dapat dilihat di gambar.
Sebelum digunakan kolam terlebih dahulu dikeringkan selama 3 sampai 5 hari dengan tujuan untuk membunuh organisme yang dapat merugikan bagi kegiatan budidaya. Sebelum kolam dikeringkan, kolam yang telah dipanen akan dibersihkan dari lumpur yang terdapat di dalam kolam tersebut. Setelah dikeringkan kolam diisi dengan air hingga ketinggian mencapai 1,5 m.
- Penebaran Benih
Benih ikan lele dumbo didapat dari Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang terdapat di Tulungagung. Benih yang digunakan untuk budidaya berukuran 7-8 cm per ekor. Kegiatan penebaran benih dilakukan dipagi hari yaitu pada pukul 05.00 hingga 06.00 dan disore hari pada pukul 16.00 hingga 17.00. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi tingkat kematian yang disebabkan oleh stress pada waktu pengangkutan dan suhu apabila dilakukan pada siang hari. Benih yang ditebar pada kolam umumnya berjumlah 15.000 ekor hingga 20.000 ekor. Teknik penghitungan benih yaitu dengan menimbang berat benih yang berjumlah 1000 ekor, setelah itu berat tersebut disamakan dengan jerigen yang telah diisi dengan air juga dengan berat yang sama hal tersebut dilakukan untuk menjadikan jerigen tersebut sebagai patokan untuk jumlah benihnya, berikut gambar :
- Kegiatan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan dilakukan dengan cara pemberian pakan dan pengecekan secara visual terhadap pertumbuhan dan kesehatan ikan. Pakan yang diberikan berupa pakan buatan komersil dengan 3 jenis ukuran pakan yang pertama memiliki ukuran 2mm, yang diberikan selama 1 minggu pertama. Ukuran ke dua ialah 3mm yang diberikan setelah ukuran 2mm habis hingga 2 bulan masa pemeliharaan dan yang terakhir adalah finishing yang menggunakan pakan tenggelam.
Cara pemberian pakan adalah ditebar secara merata dengan menggunakan piring. Pakan diberikan 2 kali dalam 1 hari yaitu pada pagi hari pukul 07.00 dan sore hari pukul 16.00 waktu setempat. Kegiatan pemberian pakan dapat dilihat pada gambar.
Kegiatan pengecekan kesehatan dan pertumbuhan dilakukan secara visual. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari pada saat pemberian pakan. Parameter yang digunakan adalah sifat ikan yang aktif, tubuh ikan yang sempurna tanpa adanya cacat, dan pengecekan terhadap hama dan penyakit ikan. Apabila ikan secara tiba-tiba berkurang nafsu makannya dan terdapat luka di kulit ikan. Maka dilakukan tindak pengobatan dengan menggunakan garam yang dicampur dengan pakan ikan.
- Pemanenan
Kegiatan pemanenan dilakukan setelah 3 atau 4 bulan masa pemeliharaan. Panen pun dilakukan saat ikan lele berukuran 7-12 ekor/kg. Ikan dipasarkan dalam keadaan hidup, oleh karena itu penanganan pada saat kegiatan panen harus lebih berhati-hati. Sebelum pemanenan ikan dipuasakan selama 24 jam, dengan tujuan agar pada saat pemanenan dan pengangkutan, ikan tidak memuntahkan pakan atau membuang kotoran, guna menjaga kualitas air dalam bak pengangkutan. Kegiatan pemanenan dapat dilihat di gambar :
Sebelum melakukan pemanenan, kolam sebelumnya dikeringkan setinggi 10-15 cm, dengan menggunakan pompa diesel. Kemudian ikan lele diambil dengan menggunakan serok lalu dimasukan ke dalam keranjang, untuk kemudian diletakan pada bak sortir. Berikut gambarnya :
Setelah itu ikan disortir untuk memisahkan ikan yang lebih besar dan ikan yang lebih kecil. kemudian ikan diletakan dalam bak yang terdapat di mobil bak untuk diangkut. Berikut gamarnya :
- Pemasaran
Lele yang telah diletakan dalam mobil bak kemudian dipasarkan dengan metode pengangkutan terbuka, yaitu pengangkutan yang dilakukan dengan cara membawa ikan dalam suatu bak dengan bak yang terbuka dan diisi dengan air. Berbeda dengan pengangkutan dengan sistem tertutup, yaitu dengan memasukan ikan kedalam plastik tertutup dengan memberikan sejumlah oksigen kedalam plastik tersebut, dengan perbandingan air-oksigennya 1-3. Ikan yang telah dipanen dipasarkan ke daerah Yogyakarta, dengan kapasitas 10 ton per harinya. Harga ikan lele per kg nya mencapai Rp 11.800 hingga Rp 12.500, tergantung dari pengambilan ikan lele tersebut, bila konsumen yang mengambil maka harganya akan berkisar antara Rp 11.500 - Rp 11.800 apabila pembudidaya yang mengantar maka harga akan lebih tinggi yaitu mencapai Rp 12.300 - Rp 12.500. Keuntungan yang didapat oleh kampung lele perharinya mencapai Rp, 120.000.000,-
No comments:
Post a Comment