- Sejarah Terbentuknya
Pada masa awal sebelum kelompok pembudidaya ikan berdiri, salah seorang
petani mencoba memelihara lele ± 3.000 ekor dan hasilnya cukup menguntungkan. Petani tersebut dengan modal sendiri
berupa 2 (buah) kolam yang berada di areal pekarangan rumah. Dengan melihat
keberhasilan dan keuntungan dari usaha perikanan ini kemudian diikuti oleh
beberapa orang yang mengubah areal persawahan menjadi kolam.
Kondisi seperti ini berjalan
beberapa waktu yang kemudian di daerah Janti, Polanharjo, Klaten yang daerahnya
bersebelahan dengan Tegalrejo Sawit berdiri obyek pemancingan ikan dan
mengadakan kerjasama untuk pasokan ikannya. Dengan berkembangnya obyek
pemancingan tersebut maka berkembang pula kawasan budidaya di Tegalrejo.
Setelah ada ± 15 petani pada Tahun 1998 kemudian dibentuk kelompok pembudidaya
ikan yang diberi nama Kelompok Tani Ikan Bangkit (Bangun Kelompok Tani
Tegalrejo). Setelah masyarakat sekitar mengerti dan menyadari bahwa usaha
budidaya lele memberikan keuntungan, maka semakin banyak petani sekitar yang
ikut usaha budidaya lele, Kemudian masyarakat desa Tegalrejo mulai mengubah
pekerjaannya, yang dulunya dari petani
yang menggarap lahan sawah kemudian beralih ke petani pembudidaya ikan lele.
Jadi lahan yang dulunya persawahan sekarang diubah menjadi perkolaman sebagai
tempat budidaya ikan, sehingga yang dulunya hanya seorang petani yang membudidayakan
lele, sampai sekarang menjadi 94 orang dengan total lahan untuk budidaya seluas
±17 Ha. Dalam perkembangannya kelompok yang dulu bernama kelompok Pembudidaya
Ikan “Bangkit” Pada Tanggal 07 Desember 2002 berubah nama menjadi Kelompok Pembudidaya
Ikan “Karya Mina Utama”.
Pada Tanggal yang sama, untuk membantu usaha kelompok
pembudidaya ikan tersebut para ibu/istri anggota kelompok berinisiatif
membentuk Sub Kelompok “Wanita Mina Utama”. Tidak ketinggalan, para pemuda yang
tertarik dalam bidang perikanan bergabung membentuk kelompok “Taruna Mina
Utama”.
- Kampung Lele dan Kelompok "Karya Mina Utama"
Saat ini
lahan budidaya ikan lele yang terdapat di kampung lele mencapai 17
hektar, dengan terdapat 1661 kolam. Hasil panen mencapai 10 ton
perharinya dengan harga jual Rp 11.800 hingga Rp 12.000 per kgnya.
Keuntungan yang diraih mampu mencapai 9 miliar per tahunnya. Dengan
visinya yaitu “terwujudnya
peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan anggota dan keluarga”. Visi tersebut bertujuan untuk
memberdayakan masyarakat sekitar guna mendapatkan keuntngan dan
kesejahteraan dari kegiatan budidaya ikan lele.
Kelompok Karya Mina Utama sebagai kelompok Kelas Utama telah meraih
berbagai prestasi dan penghargaan dalam lomba kelompok pembudidaya ikan, baik
di Tingkat Kabupaten Boyolali maupun Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Di tingkat
Kabupaten Boyolali Kelompok Karya Mina Utama meraih juara I dalam lomba
Kelompok Pembudidaya Ikan. Pada tahun 2006 Kelompok Karya Mina Utama juga
meraih Juara I dalam lomba Kelompok Pembudidaya Ikan tingkat Provinsi Jawa
Tengah. Adapun klasifikasi/kelas kemampuan kelompok pembudidaya ikan Karya Mina
Utama yang telah diraih adalah sebagai berikut:
a.
Kelas Pemula pada tanggal 24 Juni 1998 Jumlah Anggota :
15 Orang
b.
Kelas Lanjut pada tanggal 27 Juni 2001 Jumlah
Anggota : 40 Orang
c.
Kelas Madya pada tanggal 02 Juni 2004 Jumlah
Anggota : 94 Orang
d.
Kelas Utama pada tanggal 14 Juli 2006 Jumlah
Anggota : 94 Orang
e.
Kelas Utama pada tanggal 14 Juli 2010 Jumlah
Anggota : 94 Orang
Untuk mengetahui perkembangan kelompok
pembudidaya ikan Karya Mina Utama yang dibina oleh penyuluh, maka secara
periodik dilakukan penilaian kemajuan berdasarkan tingkat
kemampuan kelompok dalam periode tertentu.
- Permodalan
Pada awal usaha budidaya ini
dimulai oleh seorang anggota dengan modal sendiri berupa 2 kolam yang berada di
areal pekarangan rumah.
Setelah terbentuk Kelompok
Tani Ikan BANGKIT (Bangun Kelompok Tani Tegalrejo) mendapatkan dana penguatan
modal dan kelembagaan dari Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui kegiatan
Pengembangan Usaha Perikanan Tahun Anggaran 2002 sebesar Rp. 12.000.000,- dan
telah dikembalikan lunas.
Pada tahun 2003 kelompok Karya Mina Utama yang
merupakan perubahan nama dari Kelompok BANGKIT, melalui Program Pemberdayaan
Masyarakat Berbasis Budidaya ( PPMP-BUD ) Air Tawar di Pedesaan mendapat
alokasi dana sebesar Rp. 240.000.000,-. Dengan adanya Penguatan modal dan
Kelembagaan yang bersifat revolving dapat digulirkan kepada anggota
kelompok yang belum menerima.
No comments:
Post a Comment